Kenali Jenis Stiker dan Cara Membuat Stiker Tempelan Ini Yuk!

Jasa pembuatan stiker dengan metode digital printing memiliki prospek yang cukup bagus di marketplace daring. Pelanggan biasanya memesan stiker dari desain yang sudah ada, sehingga produsen tidak perlu repot membuatkan desain. Sebelum Anda mulai menjual stiker secara daring, pelajari dulu jenis dan cara membuat stiker tempelan.

Jenis-jenis Stiker Printing

Prinsipnya, stiker berbahan dasar kertas atau vinil dapat dicetak menggunakan mesin digital printing. Yang membedakan adalah tipe kertas/vinil dan tipe perekat stiker itu sendiri. Material stiker yang berbeda dapat memengaruhi penggunaan tinta yang digunakan pada proses pencetakan. Demikian halnya dengan perekat, di mana perekat yang berbeda memengaruhi pengaplikasian stiker pada permukaan yang berbeda pula.

Stiker Kertas

Stiker kertas adalah jenis stiker yang penggunaannya lebih cocok untuk di dalam ruangan. Karena material utamanya adalah kertas, stiker jenis ini tidak tahan air. Warna cetak stiker juga lebih rawan pudar, karena itu stiker kertas biasanya ditambahkan lapisan laminating agar warnanya lebih tahan lama.

Tipe kertas yang umum digunakan untuk stiker ini ada dua, yakni chromo dan jenis kertas stiker HVS. Stiker HVS adalah tipe yang lebih ekonomis dan cocok digunakan untuk bingkisan, kemasan kering, atau untuk keperluan acara yang durasinya pendek. Karena ukuran pori-pori pada kertas HVS relatif lebih besar dibanding chromo, maka stiker kertas tidak bisa diberi lapisan laminating.

Stiker kertas chromo memiliki kualitas di atas kertas HVS. Sekilas, permukaan kertas chromo terlihat licin seperti art paper dengan ketebalan yang lebih tipis dari HVS. Stiker jenis ini cocok digunakan untuk label kemasan makanan. Namun, karena rawan luntur jika terkena air, sebaiknya ditambahkan lapisan laminating agar lebih awet.

Kelebihan stiker kertas dibanding stiker vinil secara umum adalah harganya yang ekonomis. Stiker jenis ini juga lebih ramah untuk pengusaha pemula karena tidak membutuhkan printer dan tinta khusus. Cukup gunakan printer berwarna serbaguna biasa, baik yang berbasis inkjet atau pun laser printer.

Baca juga: Hayo Udah Tau? Mengenal Perbedaan Printer Inkjet dan Laser

Stiker Vinil

Sesuai namanya, stiker jenis ini menggunakan bahan vinil sehingga tahan air dan cocok digunakan untuk penggunaan luar ruang. Stiker vinil cocok digunakan untuk kemasan makanan basah, minuman dingin, produk beku, atau untuk striping kendaraan bermotor. Stiker vinil dapat dibedakan lagi berdasarkan metode perekatan dan tinta yang digunakan.

Terdapat dua metode perekatan stiker vinil: adhesive vinyl dan heat transfer vinyl. Adhesive vinyl atau vinil berperekat memiliki lapisan perekat di bagian belakangnya, mirip dengan stiker kertas. Heat transfer vinyl adalah jenis stiker vinil yang direkatkan dengan cara dipanaskan di permukaan bahan mirip dengan metode sablon heat press.

Berdasarkan tinta yang digunakan, stiker vinil dibagi ke dalam empat jenis: solvent, ecosolvent, lateks, dan UV. Tinta solvent lazim digunakan untuk stiker luar ruangan dengan desain yang besar. Tinta ecosolvent cocok digunakan untuk penggunaan di dalam ruangan dengan desain yang tidak terlalu besar.

Tinta lateks bisa digunakan untuk penggunaan dalam atau luar ruangan. Tinta jenis ini juga tidak memiliki bau bahan kimia yang menyengat. Untuk penggunaan luar ruangan, stiker dengan tinta UV adalah yang paling baik. Tinta jenis ini paling tahan terhadap paparan sinar matahari.

Baca juga: 7 Jenis Tinta Printer untuk Bisnis Digital Printing

Cara Membuat Stiker Tempelan

Cara paling sederhana membuat stiker printing adalah dengan mencetak menggunakan printer rumahan biasa. Langkah-langkahnya pun serupa dengan mencetak gambar biasa. Pertama, sesuaikan desain stiker dengan area cetak yang diinginkan. Jika desain kecil, maka satu lembar kertas stiker ukuran A4 bisa menghasilkan beberapa stiker sekaligus.

Kedua, cetak stiker pada bahan yang diinginkan. Jika menggunakan stiker berbahan vinil, sebaiknya terlebih dulu ganti tinta printer dengan tinta khusus art paper. Ketiga, potong stiker sesuai ukuran yang diinginkan, dan stiker Anda pun siap dijual. Untuk menjaga ketahanan stiker, sebaiknya lapisi stiker dengan tambahan lapisan laminasi.

Cara ini paling sesuai jika Anda belum berpengalaman dalam bisnis percetakan. Jika bisnis Anda sudah berkembang atau Anda memiliki modal lebih besar, Anda bisa upgrade ke mesin digital printing seperti UV printer atau mesin print and cut. Namun, pada prinsipnya pembuatan stiker menggunakan mesin digital printing pun sama saja, yaitu desain-cetak-potong.

Menjual Stiker di Marketplace

Akan lebih menguntungkan jika yang Anda jual adalah jasa mencetak stiker. Biasanya, pelanggan sudah memiliki desain yang ingin mereka jadikan stiker, jadi Anda tinggal menyesuaikan harga dengan ukuran stiker yang bisa Anda cetak, misalnya 5000 rupiah untuk satu lembar stiker ukuran A4.

Agar angka pemasukan tidak terlalu kecil, tentukan jumlah minimum order, misal minimal 10 lembar A4 dalam satu kali pemesanan. Selanjutnya, tentukan waktu produksi sesuai dengan jumlah pesanan. Misal pesanan 10-20 lembar stiker A4 siap dikirim dalam kurun waktu 2×24 jam. Anda bisa menawarkan stiker yang dikirim masih dalam bentuk lembaran A4 atau sudah dipotong menjadi ukuran stiker satuan.

Demikian cara membuat stiker tempelan dan cara menjualnya di marketplace daring. Cara yang kami uraikan di atas cocok untuk dirintis dalam skala industri rumahan dan modal yang dibutuhkan juga tergolong minim. Semoga dapat membantu Anda dalam merintis bisnis percetakan stiker.

Exit mobile version