Di zaman ketika banyak orang awam mulai merambah ke ranah bisnis, berbagai istilah bisnis mulai berkembang. Jika sebelumnya istilah UKM, eksekutif muda, dan enterpreneur, sekarang Anda perlu mempelajari berbagai istilah bisnis, termasuk B2B. Bisnis jenis ini bisa dilakukan oleh berbagai bidang industri, termasuk percetakan. Cara kerja bisnis B2B percetakan sama dengan bidang industri lainnya yang menjalankan bisnis tersebut.
B2B sendiri adalah singkatan dari Business to Business. Bisnis jenis ini menjual produk atau jasanya ke bisnis lainnya, bukan konsumen. Misalnya, sebuah bisnis percetakan akan menjual jasanya pada bisnis penerbitan yang belum memiliki percetakannya sendiri.
Nah, berikut ini Anda akan belajar lebih banyak tentang tipe bisnis satu itu.
Karakteristik B2B
Selain tipe bisnis B2B, ada juga B2C yang berarti Business to Customer. Untuk mengenali perbedaan keduanya, Anda bisa mempelajari karakteristik B2B berikut.
Sering Melakukan Keputusan Ganda
Mengingat sifatnya yang menyediakan produk atau jasa untuk perusahaan lain, tipe bisnis ini bisa berjalan selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, perusahaan yang menjalankan tipe bisnis ini membutuhkan waktu lama dalam membuat keputusan.
Mereka akan melakukan berkali-kali pertemuan, revisi perjanjian, inspeksi, dan negosiasi. Dalam kontrak jangka panjang, kerugian tak terduga bisa dihindari. Jika melakukan revisi atau perubahan di tengah jalan, hal itu malah akan menghilangkan kesepakatan mereka. Bahkan, hal itu bisa sampai berujung ke pengadilan.
Proses Pembuatan Keputusan Lebih Lama
Berbeda dengan bisnis B2C, bisnis B2B percetakan, misalnya, melibatkan kesepakatan antara dua perusahaan. Kesepakatan itu harus tertulis secara jelas di atas dokumen perjanjian mengikat dan berlandaskan hukum. Hal itu membuat proses pembuatan keputusan untuk menjual atau membeli berlangsung lama.
Kedua belah pihak perlu memeriksa setiap berkas yang dibutuhkan, termasuk dokumen perjanjian. Jika terdapat pertanyaan atau hal yang perlu diubah, mereka harus melakukan revisi berama. Proses tersebut berlangsung berulang-ulang hingga kedua pihak mencapai mufakat. Hal ini membuat proses berlangsung hingga berbulan-bulan.
Tidak Ada Konflik Selama Kontrak
Di sinilah keuntungan dari proses kontrak yang dilakukan dengan teliti dan lama. Pembeli tidak akan melemparkan aduan pada penjual karena semuanya telah disepakati bersama dalam dokumen perjanjian. Jika ada masalah, menyelesaikannya di pengadilan.
Berbeda dengan bisnis B2C. Jika pelanggan kecewa dengan produk yang dibeli, mereka akan membuat ulasan jelek yang berdampak buruk bagi perusahaan Anda.
Terbuka Untuk Pasar Internasional
Jika Anda hendak membuka usaha B2B, Anda memiliki peluang besar melakukan kontrak internasional. Dengan melakukan kontrak internasional, kesempatan mengembangkan bisnis bisa terbuka lebar.
Model Bisnis B2B
Ada banyak bidang bisnis yang dapat menerapkan jenis B2B, salah satunya bisnis percetakan. Tipe ini juga memiliki beberapa model berikut.
Berfokus pada Pelanggan
Perusahaan yang menerapkan model ini cenderung membangun hubungan jangka panjang, bahkan setelah penjualan telah selesai. Mereka memiliki pengaruh besar terhadap operasi perusahaan.
Berfokus pada Pembeli
Model ini biasa dilakukan oleh pemasok yang menawarkan barangnya pada toko. Biasanya, para pemasok akan menaikkan harga dengan embel-embel kualitas yang lebih baik. Pada akhirnya, toko akan memilih pemasok yang sesuai dengan kriteria mereka.
Berfokus pada Perantara
Model ini adalah ketika pembeli dan penjual berkumpul di platform atau perantara yang sama. Ketika transaksi antara pembeli dan penjual terjadi, perantara akan mendapatkan komisi. Contohnya adalah bisnis e-commerce.
Model Terkelola
Perusahaan melakukan outsourcing atau penyewaan penyedia layanan dari luar untuk mengelola proses B2B. Keuntungan melakukan B2B model ini adalah Anda akan lebih hemat biaya dan melalui proses yang sederhana. Namun, model ini hanya dapat diterapkan jika penyedia layanan perusahaan membagikan dokumen melalui sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan.
Kelebihan Business to Business
Setiap model memiliki kelebihan dibandingkan yang lainnya. Semua itu terangkum di bawah ini.
Stabilitas
B2C adalah transaksi antara perusahaan dan pembeli atau penjual dan pembeli atau pembeli lainnya. Transaksi ini biasanya berlangsung singkat dan tidak terulang lagi. Sementara B2B adalah transaksi antara pembeli dan penjual yang berlangsung lama.
Loyalitas
Mengingat model bisnis ke bisnis dilakukan setelah adanya kontrak, kedua belah pihak terikat di bawah hukum. Setelah kontrak disetujui, kedua belah pihak saling percaya satu sama lain dalam hal penyediaan barang atau jasa dan pembayaran. Oleh karenanya, kejadian seperti pembeli yang kabur setelah memesan tidak akan terjadi.
Biaya Lebih Kecil
Proses perjanjian yang cukup lama membuat kemungkinan kesalahan dan kerugian kecil. Selain itu, mengingat proses produksi dan penyediaan jasa hanya sesuai dengan kesepakatan, perusahaan tidak perlu menyediakan lebih seperti bisnis B2C. Bisnis B2C perlu membuat banyak untuk memastikan jangkauan pasar mereka luas tanpa tahu apakah produk tersebut akan terbeli semuanya.
Efisiensi Pembeli
Pembeli barang atau jasa B2B tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk mencari suatu merek untuk produk yang diinginkan. Selain itu, pembeli juga tidak perlu melakukan riset pasar untuk mendapatkan harga terbaik karena biasanya penjual bersedia memberikan harga terbaiknya.
Baca juga: Sudah Tau Kelebihan Dan Kekurangan Dari Digital Printing?
Bisnis B2B percetakan Anda juga bisa menerapkan salah satu model di atas. Semoga artikel ini memberikan tambahan pengetahuan Anda.