Warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, dan Black) adalah warna standar dalam industri percetakan. CMY dapat menciptakan warna terang dengan mudah jika dibandingkan dengan RGB (Red, Green, dan Blue). Tetapi CMY tidak dapat menciptakan warna gelap yang sangat dalam, misalnya warna hitam murni. Maka dari itu ditambahkan K (Key Color) sebagai warna kunci menjadi CMYK. Dan menjadikannya CMYK dapat menciptakan warna yang lebih luas.
Penggunaan tinta dengan warna CMYK pada industri percetakan sudah menjadi hal yang umum. Tetapi banyak orang yang tidak tahu alasannya, bahkan bagi sebagian desainer grafis.
Bagaimanapun juga layar monitor, kamera digital, dan televisi memang menggunakan warna RGB untuk menciptakan semua warna lainnya. Misalnya dengan mencampurkan dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder. Dan jika mencampurkan semua warna RGB penuh hasilnya akan putih pada layar. Sedangkan jika mencampurkan semua warna CMYK penuh hasilnya akan hitam.
Mengapa Printer Tidak Menggunakan RGB Saja?
Ada hal yang perlu diketahui tentang alasan kenapa printer sekarang ini menggunakan CMYK dan tidak menggunakan RGB. Ini dikarenakan pada layar elektronik, menggabungkan cahaya berwarna RGB untuk menciptakan warna yang terang, ini dikarenakan sebagian besar layar memiliki dasar gelap.
Sedangkan pada bahan cetak, warna diproduksi secara berbeda. Ini dikarenakan bahan cetak hanya menyerap tinta dan kemudian memantulkan warnanya. Bukan memancarkan cahaya berwarna seperti layar.
Karena dasar RGB adalah gelap, ini menjadi hal yang tidak memungkinkan jika diterapkan pada bahan cetak. Karena akan sulit untuk mendapatkan warna terang, karena penambahan warna pada bahan cetak akan menghasilkan warna yang semakin gelap. Berbeda dengan layar, penambahan warna akan memancarkan cahaya warna yang semakin terang.
Baca juga: Memahami Psikologi Warna Dalam Dunia Desain
Mengapa Menggunakan Tinta Warna CMYK?
Menggunakan warna dasar Cyan, Magenta, dan Yellow memberikan solusi untuk industri percetakan, karena memiliki warna dasar yang lebih terang dari Red, Green, dan Blue. Tetapi CMY tidak dapat memberikan warna gelap paling dalam seperti hitam asli, maka ditambahkan K untuk warna kunci. Sehingga CMYK dapat menjangkau warna-warna yang lebih luas.
Apakah Penting Melakukan Konversi Warna Saat Mencetak?
Untuk hal ini sebenarnya tergantung pada situasi dan kondisi. Untuk jenis mesin percetakan seperti Offset dan Flexography harus mengatur mode warna yang tepat untuk plat film, tetapi pada beberapa printer digital secara otomatis dapat melakukan konversi warna RGB ke CMYK saat pemrosesan. Jadi dalam beberapa kasus, tidak selalu sepenuhnya diharuskan melakukan konversi warna.
Tetapi untuk kasus tertentu, disarankan untuk menggunakan CMYK, terutama jika menginginkan akurasi dan konsistensinya. Jadi lebih baik ketika memulai membuat sebuah project desain lebih baik menggunakan mode warna CMYK, ini jauh lebih baik, daripada melakukan konversi warna ketika semua project desain sudah selesai. Hal ini dikarenakan, terkadang dalam melakukan konversi warna bisa terjadi perubahan yang sangat drastis. Dalam hal ini, solusi satu-satunya hanyalah memastikan mengatur mode warna dengan benar dari awal.
Baca juga: Tips Memilih Spesifikasi Komputer Untuk Desain Grafis
Bagaimana Cara Mengonversi File RGB Ke CMYK?
Mengabaikan konversi file dari RGB ke CMYK saat mencetak dapat mengakibatkan perbedaan warna yang terlalu jauh dari tampilan yang ada pada layar dan media cetak. Berikut cara melakukan konversi file ke CMYK.
Adobe Photoshop
Pada menu bar pilih: Image > Mode > CMYK
Adobe Illustrator
Pada menu bar pilih: File > Document Color Mode > CMYK Color
CorelDRAW
Pilih masing-masing objek yang akan dikonversi. Pilih Fill Tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK. Untuk setiap objek dengan garis/outline : Pilih Outline Tool dan klik Outline Color Dialog. Pastikan model warna adalah CMYK.
Jika menggunakan program yang berbeda dapat melihat panduan bawaan dari pabrikan. Tetapi beberapa program lain seperti Microsoft Word tidak mendukung warna dalam CMYK. Untuk mengatasi masalah ini, dapat dengan mengimpornya ke program lain yang mendukung dan mengonversikannya.