Berikut pembahasan mengenai pengertian tinta cetak offset dan sifatnya. Jika berbicara tentang dunia cetak offset, maka kita akan langsung teringat tentang pembuatan cover buku, majalah dan lain-lain. Teknik offset ini adalah teknik yang paling lama atau bisa disebut senior offset yang ada sekarang ini. Sejak awal kemunculan cetak mencetak, cetak offset ini menjadi jenis cetak yang dikenal oleh masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya ada tinta cetak offset yang menjadi senjata dari cetak offset ini.
Kalau kini kita sudah dengan mudah mendesain gambar pada buku, majalah dan lain-lain dengan menggunakan teknologi canggih, yakni komputer. Namun kalau dulunya masih sederhana, yakni menggunakan media cetak offset manual. Penggunaan offset sebenarnya hampir sama dengan sablon, namun objeknya yang berbeda.
Fungsi dan Manfaat Tinta Cetak Offset
Tinta cetak offset ini memiliki sifat yang sama dengan tinta-tinta yang kita kenal selama ini. Ada banyak pilihan warnanya. Namun perbedaannya adalah pada komposisi dan sifatnya. Biasanya tinta ini khusus dipakai untuk kegiatan percetakan atau grafika. Tidak untuk keperluan yang lainnya. Sama dengan tinta print yang khusus untuk kegiatan printing, tinta bolpoin yang khusus untuk menulis, tinta spidol untuk diisikan ke spidol dan lain-lain.
Sistem kerja dari tinta untuk cetak offset ini pun sama dengan prinsip kerja jenis yang lainnya, yakni akan meresap ke objek yang dikenainya. Namun untuk tinta ini ada alat khusus yang dipakai. Bahkan sebelum dikenai tinta, sudah ada cetakan desain yang dipersiapkan. Selanjutnya saat ditekan tinta akan memenuhi bidang gambar yang diinginkan. Untuk komposisinya tinta untuk cetak offset ini terdiri dari :
1. Pigmen yang akan membuat hasil cetak tahan dari air
Jadi tidak seperti hasil printing yang akan luntur jika ketetesan air sedikit saja. Pigmen ini terdiri dari pigmen organik yang berasal dari minyak bumi, batu bara, atau dari tanaman. Kemudian ada juga pigmen carbon black yang merupakan hasil dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Serta ada juga pigmen anorganik sebagai kebalikan dari pigmen organik. Proses mendapatkannya melalui olahan pabrik.
2. Vernis yang berupa minyak pengikat partikel-partikel pada tinta
Hasilnya tinta menjadi rapi dan menempel kuat pada bidang cetak. Selain itu vernis ini juga memberikan efek kerlip atau mengkilap pada hasil cetakan. Komponen yang mendukungnya adalah resin, minyak serta minyak tidak mengering.
3. Bahan additive sebagai penyempurna tinta yang digunakan
Bahan ini disebut juga dengan bahan penolong. Beberapa jenisnya adalah bahan pengering, plastizier, anti set-off serta bahan pelarut.
Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Offset dan Digital Printing
Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari tinta cetak offset ini, maka diperlukan keseimbangan antara faktor kecepatan mesin cetak, sifat reologi tinta cetak, tekanan rol tinta, serta kualitas bidang cetakan atau jenis kertas yang digunakan. Kombinasi yang seimbang akan menghasilkan proses maksimal dan hasilnya memuaskan. Sekian informasi mengenai pengertian dan sifatnya.