Lanyard adalah seutas tali atau pita yang dikalungkan di leher, bahu, atau pergelangan tangan untuk mengantungkan kunci, flashdisk, atau kartu identitas. Saat ini, tali lanyard lazim dijadikan sebagai suvenir sebuah acara. Tidak sedikit juga band-band musik yang menjadikan lanyard sebagai merchandise resmi mereka.
Banyaknya permintaan pembuatan lanyard membuka peluang bisnis tersendiri. Tidak hanya menggunakan mesin percetakan serba canggih, lanyard dapat dibuat dengan cara yang cukup sederhana menggunakan teknik sablon manual. Berikut beberapa cara membuat lanyard yang dapat diaplikasikan dalam skala industri rumahan.
Komponen dan Jenis Bahan
Sebelum memulai ke proses pembuatan, ada baiknya kita pelajari dulu komponen dan jenis bahan yang biasa kita temukan dalam lanyard. Umumnya, tali lanyard terdiri dari dua komponen: stopper atau pengait dan tali lanyard itu sendiri. Stopper berfungsi untuk mengaitkan barang ke tali lanyard yang dikalungkan.
Pengait dapat terbuat dari beberapa jenis bahan, namun yang lazim digunakan adalah plastik dan logam. Perbedaannya sudah tentu ada pada ketahanan dan keawetan dari bahan yang digunakan. Tali lanyard sendiri terdiri dari bermacam bahan. Bahan-bahan yang umum digunakan dalam pembuatan lanyard antara lain polyester, nilon, satin, atau kulit.
Membuat Lanyard dengan Teknik Sablon Manual
Pembuatan lanyard dengan teknik sablon manual pada prinsipnya sama dengan menyablon pada media lain seperti pakaian, tas, dan lain-lain. Alat dan bahan yang digunakan juga sama, yaitu screen sablon, cat atau tinta, rakel dan tentu saja tali lanyard yang akan dicetak. Anda bisa membuat tali lanyard sendiri atau membeli tali lanyard polos yang sudah jadi.
Pertama, buatlah cetakan sablon dan desain yang ingin diaplikasikan terlebih dahulu. Sesuaikan ukuran desain dengan lebar tali lanyard yang dinginkan. Selanjutnya, aplikasikan desain ke cetakan sablon. Jika Anda ingin mengaplikasikan lebih dari satu warna, Anda mungkin membutuhkan lebih dari satu screen.
Selanjutnya, cetak desain pada tali lanyard. Tergantung pada ukuran screen yang digunakan, Anda bisa mencetak beberapa tali sekaligus. Jumlah pengaplikasian cat sama dengan jumlah warna yang Anda inginkan. Jadi Anda butuh dua kali pengaplikasian untuk dua warna, tiga kali untuk tiga warna, dan seterusnya.
Pembuatan lanyard dengan teknik sablon memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Kelebihannya, biaya produksi cukup murah sehingga tidak perlu modal yang besar. Alat dan bahan yang dibutuhkan juga mudah didapatkan. Kekurangannya, durasi produksi lebih panjang dengan jumlah produksi yang terbatas dalam satu waktu.
Baca juga: Kenali Jenis Stiker dan Cara Membuat Stiker Tempelan Ini Yuk!
Membuat Lanyard dengan Mesin Heat Press
Berbeda dengan metode sablon manual, metode ini membutuhkan mesin cetak laser print, kertas khusus berjenis transfer paper, mesin heat press, dan perangkat komputer untuk membuat desainnya. Anda bisa menggunakan mesin heat press biasa atau mesin heat press khusus untuk mencetak lanyard.
Untuk cara membuat lanyard dengan metode ini, pertama-tama Anda buat dulu desain yang akan dicetak menggunakan komputer. Sesuaikan ukuran desain dengan ukuran tali lanyard. Kemudian, cetak desain yang sudah dibuat ke atas media transfer paper menggunakan tinta sublim. Setelah itu, aplikasikan desain yang sudah dicetak ke tali lanyard dengan menggunakan mesin heat press.
Metode ini memiliki kelebihan tersendiri, yaitu jumlah produksi yang lebih banyak dengan durasi yang lebih cepat. Karena itu, metode ini cocok digunakan untuk pemesanan skala besar. Namun, metode ini juga memiliki kekurangan. Alat dan bahan yang digunakan tidak murah, sehingga biaya produksi dan modal awal yang dibutuhkan juga lebih tinggi.
Baca juga: Cara Membuat Paperbag Mudah dan Raup Keuntungan Besar
Membuat Lanyard dengan Mesin Cetak 3D
Mesin cetak tiga dimensi dapat dimanfaatkan untuk membuat ornamen pada tali lanyard. Stopper lanyard juga bisa dicetak menggunakan metode 3D printing. Berbeda dengan teknik sablon atau heat press yang mencetak desain 2D, desain yang dicetak menggunakan mesin cetak 3D berupa logo timbul.
Hampir sama dengan menggunakan metode heat press, desain harus dibuat menggunakan program komputer terlebih dahulu. Desain dapat langsung diaplikasikan ke tali lanyard menggunakan 3D printer menggunakan bahan logo yang bersifat elastis seperti karet atau polyester. Penggunaan material elastik ini agar tali lanyard tetap fleksibel dan tidak kaku.
Cara membuat lanyard dengan metode cetak tiga dimensi ini tentu saja membutuhkan biaya produksi yang lebih mahal dibanding metode lainnya. Tidak hanya harga mesin, material yang cocok digunakan dengan mesin 3D printing pun bermacam-macam dengan harga yang bervariasi. Namun, produsen bisa menjual lanyard hasil cetak 3D dengan label ‘produk premium’ untuk meningkatkan harga jual.
Itulah cara membuat lanyard menggunakan beberapa metode. Masing-masing cara memiliki metode produksi masing-masing. Alat, bahan, dan biaya yang dibutuhkan pun bermacam-macam. Untuk mulai merintis usaha pembuatan lanyard, sesuaikanlah metode yang ingin Anda gunakan dengan budget yang Anda miliki agar mendapat keuntungan maksimal. Ke depannya, Anda bisa mengembangkan bisnis Anda lebih luas.