Jika Anda sedang keluar rumah, Anda pasti pernah melihat kios fotokopi yang sudah ada di lokasi itu entah sejak kapan. Anda tahu setiap hari selalu ada pelanggan yang datang walau tidak sampai ada antrean yang mengular. Karena sepertinya tidak membutuhkan modal besar namun pemasukannya terlihat stabil, Anda berniat mulai merintis usaha fotokopi sendiri.
Namun, Anda masih buta soal seluk-beluk bisnis fotokopi; berapa modal yang perlu disiapkan, bagaimana prospek bisnisnya, hingga perkiraan omzet per bulannya. Tidak perlu khawatir, untuk membantu Anda, kami sudah merangkum hal-hal yang harus Anda perhitungkan sebelum memulai usaha fotocopy untuk pemula.
Pengertian
Fotokopi (dari bahasa Inggris photocopy) merujuk kepada hasil penggandaan dokumen, buku, atau sumber lain yang dihasilkan oleh mesin fotokopi. Proses fotokopi modern umumnya menggunakan metode xerografi. Sederhananya, dokumen sumber dipindai menggunakan pencahayaan tingkat tinggi, lalu hasil pindaian dicetak di atas media lain.
Mesin fotocopy yang digunakan pada awalnya disebut sebagai mesin Xerox, namun sekarang lazim disebut sebagai mesin fotokopi saja. Ini lantaran mesin fotokopi yang beredar tidak semuanya menggunakan metode xerografi. Beberapa mesin fotokopi menggunakan sistem jet tinta atau sistem transfer film.
Kelebihan Usaha Fotokopi
Melansir dari lifepal.co.id, usaha fotokopi memiliki beberapa kelebihan dibanding lini bisnis yang lain. Kelebihan tersebut antara lain:
- Tidak perlu ruangan besar. Hanya butuh ruangan secukupnya untuk menaruh 1 unit mesin fotokopi, 1 unit etalase kaca untuk menjual ATK sebagai pelengkap, 1 unit alat pemotong kertas, dan 1 pasang meja dan kursi.
- Omzet stabil. Ini karena setiap hari pasti ada saja orang yang membutuhkan jasa fotokopi atau harus membeli ATK. Namun, perlu dicatat bahwa keunggulan ini dipengaruhi oleh lokasi Anda membuka jasa fotokopi.
- Tidak ada kedaluwarsa. Berbeda dengan usaha kuliner atau warung kelontong, perlengkapan yang digunakan dalam usaha fotokopi seperti kertas dan komponen dalam mesin fotokopi tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.
Baca juga: Hayo Udah Tau? Mengenal Perbedaan Printer Inkjet dan Laser
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Selayaknya jenis usaha yang lain, ada hal-hal yang harus Anda perhatikan dengan saksama dalam merintis usaha fotocopy untuk pemula. Hal ini harus dilakukan jika Anda ingin bisnis fotokopi Anda bertahan. Beberapa hal yang harus diperhatikan mencakup namun tidak terbatas pada—pemilihan tempat, pemilihan mesin, dan perhitungan keuangan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemilihan tempat sangat mempengaruhi pemasukan usaha fotokopi Anda. Jika Anda menempatkan usaha fotokopi Anda di lokasi yang tepat, Anda akan mendapatkan pemasukan yang cukup stabil. Sebaliknya, jika salah tempat, bukan hanya usaha Anda sepi, bisa saja usaha fotokopi Anda harus tutup sebelum sempat balik modal.
Lokasi yang dapat menguntungkan usaha fotokopi Anda salah satunya di lingkungan perkantoran baik pemerintahan maupun swasta, di dekat sekolah, atau di sekitar perguruan tinggi. Ini karena di lokasi-lokasi tersebut sangat membutuhkan penggandaan dokumen dalam waktu singkat. Lingkungan perumahan juga dapat menjadi alternatif, meskipun potensinya tidak sebesar di lingkungan kantor atau pendidikan.
Selain lokasi, tipe mesin yang Anda gunakan juga memiliki pengaruh besar dalam bisnis fotokopi Anda. Hindari menggunakan printer multifungsi untuk usaha fotokopi. Meskipun memiliki fungsi fotokopi dengan harga lebih murah dibanding mesin khusus fotokopi, namun printer ini lebih ditujukan untuk penggunaan di rumah atau kantor dan tidak cocok digunakan dalam skala besar.
Selain itu, sebisa mungkin hindari menggunakan mesin fotokopi bekas. Memang jika dibandingkan dengan mesin baru, membeli mesin bekas bisa menekan modal awal yang harus disiapkan. Namun, membeli mesin bekas berarti Anda juga harus menyiapkan dana lebih jika sewaktu-waktu mesin mengalami kerusakan, berbeda dengan mesin baru yang dilengkapi dengan garansi dalam jangka waktu tertentu.
Hal yang paling krusial dalam merintis usaha fotokopi (dan bidang usaha lainnya) adalah perhitungan keuangan. Mulai dari menghitung modal awal, mengukur biaya operasional, hingga potensi keuntungan yang didapat perlu dipikirkan secara matang.
Rincian perkiraan modal awal dan biaya operasional yang dibutuhkan dengan asumsi Anda membuka usaha di rumah sendiri lengkap dengan jasa printing adalah sebagai berikut:
PERKIRAAN MODAL AWAL | |
Etalase Kaca | Rp1.500.000 |
Mesin Fotokopi | Rp15.000.000 |
Laptop/PC | Rp3.000.000 |
Printer Foto | Rp1.500.000 |
ATK untuk dijual | Rp1.000.000 |
Meja kursi | Rp500.000 |
Alat pemotong kertas | Rp500.000 |
TOTAL | Rp23.000.000 |
PERKIRAAN BIAYA OPERASIONAL BULANAN | |
Kertas 100 rim | Rp1.600.000 |
Listrik | Rp150.000 |
Restok ATK | Rp750.000 |
TOTAL | Rp2.500.000 |
Dengan angka tersebut estimasi pendapatan dan keuntungan Anda adalah sebagai berikut:
- Rp150 x 100 rim x 500 lembar = Rp7.500.000,-
- Penjualan ATK = Rp1.000.000,-
- Pendapatan per bulan = Rp8.500.000,-
- Keuntungan (omzet – biaya operasional) = Rp6.000.000,-
Dengan laba bersih Rp6.000.000 tersebut, maka Anda membutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk bisa balik modal jika. Tentu saja angka-angka ini hanya estimasi dan bisa saja terdapat perbedaan di lapangan.
Baca juga: 7 Jenis Tinta Printer untuk Bisnis Digital Printing
Ada banyak hal yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha fotocopy untuk pemula. Pemilihan tempat, tipe mesin, hingga usaha pendukung dan perhitungan keuangan yang tepat dapat membantu Anda mencapai keuntungan dalam jangka waktu yang cukup cepat dan modal yang cukup minim.